Ulamaadalah pewaris tugas dan peranan sekalian nabi dan rasul dalam menyampaikan amanah Islam kepada seluruh umat manusia. Di tangan ulamalah penentu kepada maju mundurnya sesebuah negara, terang gelapnya sesebuah bangsa, baik buruknya sesuatu umat di bumi ini. Jika ulama berperanan sebagaimana berperanannya nabi dan rasul, akan baiklah umat berkenaan. Sebaliknya, jika ulama itu tidakUlama adalah pewaris estafeta dakwah para nabi . Ilustrasi ulama JAKARTA โ Ulama adalah pewaris Nabi. Apa maksudnya? Nabi Muhammad SAW sendiri telah menggambarkan bahwa ulama itu berperan sebagai ahli waris para nabi. Hal ini diketahui berdasarkan sebuah hadits panjang yang diriwayatkan dari jalur Abu Darda, sebagai berikut ู ู ุณูู ุทุฑูููุง ูุทูุจู ููู ุนูู ูุงุ ุณูู ุงูููู ุจู ุทุฑูููุง ู ู ุทูุฑููู ุงูุฌูููุฉูุ ูุฅููู ุงูู ููุงุฆูุฉู ููุชุถุนู ุฃุฌูุญุชููุง ูุทุงูุจู ุงูุนูู ู ุฑุถูุง ุจู ุง ูุตูุนุ ูุฅููู ุงูุนุงูู ู ูููุณุชุบูุฑู ูู ู ูู ูู ุงูุณู ูุงุชูุ ูู ู ูู ุงูุฃุฑุถูุ ูุงูุญูุชุงูู ูู ุฌููู ุงูู ุงุกูุ ูุฅูู ูุถูู ุงูุนุงูู ู ุนูู ุงูุนุงุจุฏู ููุถูู ุงููู ุฑู ูููุฉู ุงูุจุฏุฑู ุนูู ุณุงุฆุฑู ุงูููุงูุจูุ ูุฅููู ุงูุนูู ุงุกู ูุฑุซุฉู ุงูุฃูุจูุงุกูุ ูุฅููู ุงูุฃูุจูุงุกูุ ูู ููููุฑููุซูุง ุฏููุงุฑูุงุ ููุง ุฏุฑูู ูุงุ ุฅูู ุง ููุฑูุซูุง ุงูุนูู ูุ ูู ู ุฃุฎุฐู ุฃุฎุฐ ุจุญุธูู ูุงูุฑู โRasulullah SAW bersabda, "Siapa yang berjalan untuk menuntut ilmu, maka Allah mudahkan jalannya menuju Surga. Sesungguhnya Malaikat akan meletakkan sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena ridha dengan apa yang mereka lakukan. Orang yang mengajarkan kebaikan akan dimohonkan ampun oleh makhluk yang ada di langit maupun di bumi sampai ikan di air. Keutamaan orang alim atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan atas seluruh bintang. Para ulama itu pewaris para Nabi dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar tidak juga dirham. Yang mereka wariskan hanyalah ilmu. Siapa yang mengambil ilmu itu, maka telah mendapatkan bagian yang paling banyak." Dilansir dari laman Mawdoo, dijelaskan bahwa salah satu ciri dan keutamaan terbesar dari para ulama adalah karena mereka ahli waris para nabi. Mereka tidak mewarisi uang atau barang darinya dari hal-hal duniawi, melainkan ilmu. Baca juga Lokasi yang Disebut Rasulullah SAW Padang Mahsyar di Dunia Para Nabi SAW tentu merupakan ciptaan Allah SWT yang terbaik di Bumi. Maka, ahli waris mereka haruslah yang terbaik dari ciptaan setelah mereka. Siapa? Mereka adalah ulama, dan sudah diketahui dengan baik bahwa warisan berpindah dari pewaris ke ahli waris secara langsung yang menempati posisi setelahnya. Para ulama tidak dapat menggantikan para nabi, tetapi mereka berperan untuk berdakwah di jalan Allah SWT dan mengajarkan agamanya seperti para Nabi. Ini menjadi peringatan tentang perlunya menghormati ulama dan merujuk pada mereka terkait berbagai perkara dan urusan ibadah. Sebab, itu hak mereka sebagaimana hak para nabi. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
Jalan untuk meneladani ajaran Nabi Muhammad SAW adalah dengan berguru kepada para ulama. Sebab, ulama-ulama merupakan pewaris para nabi yang menyebarkan ajaran Islam melewati ruang dan waktu hingga sampai sekarang ini. Namun sayangnya, orang-orang yang mengaku ulama dan berniat mencari pengakuan duniawi banyak dijumpai. Hal ini sejatinya tidak terlalu mengherankan karena sekelas nabi pun banyak yang sejatinya ulama yang menjadi pewaris para nabi adalah orang-orang yang harusnya tulus ikhlas karena mencari ridha Allah. Imam Nawawi Al-Bantani dalam kitabnya Qomiโ At-Tughyan menceritakan beberapa ciri-ciri seseorang bisa disebut sebagai ulama. baca juga 7 Ulama Terkenal yang Memilih Menjomblo Sepanjang Hayat UU TPKS Harus Dijadikan Rujukan Adili Kasus Mas Bechi Ijtima Ulama di Yogya Dukung Sandiaga Uno Maju Pilpres 2024 Pertama, antara perkataan dan perbuatannya tidak bertentangan selaras. Ulama seharusnya melakukan kebajikan seperti yang ia katakan dan meninggalkan perbuatan yang dilarang seperti yang ia seorang ulama tidak melakukan apa yang ia katakan dan ia larang maka ulama tersebut termasuk orang-orang yang munafik. Naudzubillah. Kedua, menjauhi perbuatan yang berlebihan berkaitan dengan makan, tempat tinggal, perabot rumah tangga, hingga pakaian tidak suka kemewahan. Ketiga, menekuni ilmu sesuai dengan kadar kemampuannya, semangat dalam menjalankan ketaatan, serta menghindari ilmu-ilmu yang berpotensi memunculkan perdebatan di kalangan umat. Keempat, tidak terjun ke dalam pemerintahan politik praktis kecuali diniatkan untuk memberi nasihat, mencegah kezaliman, dan membimbing untuk mencari ridha Allah SWT. Kelima, tidak mudah berfatwa. Ketika ulama menjumpai masalah yang tidak jelas maka ia akan berkata, โSaya tidak tahu, silakan bertanya kepada ahli fatwaโ. Hal ini penting, sebab ulama tersebut tidak akan memberi suatu fatwa tanpa melakukan pengkajian terlebih dahulu. Begitulah pendapat Imam Nawawi Al-Bantani terkait dengan ulama. Semoga kita dapat berjumpa dengan orang-orang yang menjadi pilihan Allah dan dijauhkan dari kemungkaran. Wallahu a'lam.[]